masukkan script iklan disini
Drama Kepemimpinan Univa Labuhanbatu: PB Al Washliyah Akhiri Kontroversi, Tunjuk Dr. Dedi Iskandar Batubara Sebagai Plt Rektor Baru
Labuhanbatu, 22 September 2025– Polemik kepemimpinan di Universitas Al Washliyah (Univa) Labuhanbatu akhirnya menemukan titik terang. Setelah sempat menuai kontroversi akibat penunjukan Raja Fanny Fatahillah, SS, MSi, Sekjen PP ISARAH sekaligus putra Ketua Umum PB Al Washliyah, sebagai Plt Rektor, kini keputusan baru resmi dikeluarkan.
PB Al Washliyah telah menarik kembali SK Plt yang sebelumnya menempatkan Raja Fanny, dan menunjuk Dr. H. Dedi Iskandar Batubara, MSP, yang juga menjabat sebagai Ketua PW Al Washliyah Sumatera Utara, sebagai Plt Rektor Univa Labuhanbatu.
Strategi dan Kontroversi
Dalam dinamika internal yang panas, Raja Fanny Fatahillah mengaku dengan sadar “mengorbankan dirinya” untuk menghadapi serangan dan bully dari pihak Rektor Nonaktif, Dr. Basyarul Ulya Nasution, SH, MM, serta pengacaranya yang bahkan melibatkan kuasa hukum berkelas internasional.
Fanny menyebut langkahnya sebagai upaya “menangkap tikus besar” yang diduga selama ini menggerogoti kampus Al Washliyah dari dalam.
Setelah strategi tersebut berhasil membongkar dugaan penyimpangan, Fanny menyerahkan kembali SK Plt kepada PB Al Washliyah, agar kampus bisa kembali pada jalurnya.
Serah Terima Resmi
Pada Senin, 22 September 2025, bertempat di kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2DIKTI) Sumatera Utara, Ketua Umum PB Al Washliyah Dr. H. Masyhuril Khamis, SH, MM yang diwakili oleh Dr. H. Ismail Efendy, M.Si (Ketua PB Al Washliyah), secara resmi menyerahkan:
1. SK Penonaktifan Dr. Basyarul Ulya Nasution, SH, MM sebagai Rektor Univa Labuhanbatu.
2. SK Penunjukan Dr. H. Dedi Iskandar Batubara, MSP sebagai Plt Rektor Univa Labuhanbatu yang baru.
SK tersebut diterima langsung oleh Prof. Drs. Syaiful Matondang, MA, PhD, Kepala L2DIKTI Sumut, sebagai perwakilan pemerintah dalam mengawasi tata kelola perguruan tinggi.
Harapan Baru: Kembali ke Khittah Al Washliyah
Dengan penunjukan Dr. Dedi Iskandar Batubara, civitas akademika Univa Labuhanbatu berharap kampus bisa kembali ke khittah perjuangan Al Washliyah, yakni menjadi lembaga pendidikan yang bersih dari kepentingan pribadi, politik praktis, maupun nepotisme.
Harapan besar juga muncul agar dalam proses mendatang, Rektor definitif Univa Labuhanbatu benar-benar lahir dari kader murni Al Washliyah, khususnya HIMMAH (Himpunan Mahasiswa Al Washliyah), bukan lagi figur dari luar yang dianggap tidak memahami kultur organisasi.
Kontroversi panjang ini menjadi pelajaran berharga bahwa **integritas, statuta perguruan tinggi, dan khittah organisasi** harus ditempatkan di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.
Kini, dengan kepemimpinan Plt Rektor baru, masyarakat akademik Univa Labuhanbatu menaruh harapan besar agar kampus ini kembali menjadi benteng peradaban dan pusat kaderisasi terbaik bagi Al Washliyah.
Selamat bertugas, Dr. Dedi Iskandar Batubara.
(TIM)






