DPP GNI: Stop MBG, Biarkan Orang Tua Masak untuk Anak-Anaknya Sendiri!
Medan, 27 September 2025
Ketua Umum DPP Generasi Negarawan Indonesia (GNI), Rules Gajah, S.Kom, angkat bicara terkait polemik Badan Gizi Nasional (BGN) yang saat ini mendapat sorotan publik setelah maraknya kasus keracunan MBG (Makan Bersama Gratis) di sejumlah daerah.
Publik mempertanyakan mengapa 10 pejabat penting di BGN justru bukan berlatar belakang ahli gizi. Fakta ini menimbulkan keraguan serius tentang kompetensi lembaga yang diberi tanggung jawab mengawasi program MBG dengan anggaran Rp335 triliun yang menjadi visi besar Pemerintah 2026.
Kritik Keras: Profesionalisme Dikesampingkan
“Ketika pekerjaan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka kehancuran yang akan datang. Ini bukan lagi sekadar kelemahan teknis, tetapi bentuk kesalahan fatal yang dipaksakan,” tegas Rules Gajah.
Menurutnya, masih banyak akademisi dan praktisi gizi yang mumpuni di Indonesia, namun anehnya tidak dilibatkan. Justru posisi strategis diisi oleh figur-figur politikus dan birokrat yang bukan ahli gizi, padahal mereka diberi mandat mengurusi persoalan krusial: gizi generasi bangsa.
Landasan Hukum yang Dilanggar
Ketum DPP GNI menegaskan bahwa praktik ini bertentangan dengan:
-
UU Kesehatan, yang mengamanatkan penanganan gizi harus dilakukan oleh tenaga ahli dan profesional kesehatan.
-
UU Pendidikan, yang menekankan pentingnya pendidikan berbasis ilmu pengetahuan dan kompetensi.
-
Prinsip HAM, karena hak atas makanan bergizi dan aman adalah bagian dari hak dasar manusia.
Stop MBG, Solusi Alternatif
Melihat banyaknya kasus keracunan massal, GNI menuntut agar program MBG dihentikan sementara.
“Biarkan orang tua murid yang masak dan mengelola makanan untuk anak-anaknya masing-masing. Itu jauh lebih aman, terjamin kebersihannya, dan sesuai kebutuhan keluarga,” ujar Rules Gajah.
Seruan untuk Pemerintah
GNI menyerukan agar pemerintah segera:
-
Mengevaluasi keberadaan Badan Gizi Nasional yang dinilai tidak profesional.
-
Mengembalikan pengelolaan program gizi pada ahli gizi dan tenaga kesehatan profesional.
-
Memastikan setiap rupiah dari anggaran Rp335 triliun benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas gizi anak bangsa, bukan untuk kepentingan politik atau proyek semata.
Program MBG seharusnya menjadi upaya mulia untuk meningkatkan kualitas gizi generasi penerus bangsa. Namun, tanpa kehadiran para ahli dan profesional, program ini justru berpotensi menjadi bencana kesehatan nasional.
📌 Tagar perjuangan:
#StopMBG #ProfesionalGizi #SaveGenerasiBangsa #GNI






