NASIB PULAU MURSALA DI TANGAN PERUSAHAAN PENEBANGAN KAYU
PT. MULTI SIBOLGA TIMBER
Pulau Mursala, salah satu ikon keindahan alam Indonesia yang telah dikenal hingga mancanegara, kini berada di ambang ancaman serius. Pulau ini terkenal dengan air terjun yang langsung mengalir ke laut, terumbu karang yang kaya, serta hutan alam yang masih asri. Bahkan, Pulau Mursala pernah menjadi lokasi pengambilan gambar film King Kong, menegaskan nilai ekologis dan pariwisatanya yang luar biasa.
Namun ironisnya, keindahan tersebut terancam lenyap.
Perusahaan penebangan kayu alam PT. Multi Sibolga Timber diketahui telah mengantongi izin resmi dari Kementerian Kehutanan (IUPHHK-HA) untuk melakukan eksploitasi kayu di sebagian besar wilayah Pulau Mursala. Jika aktivitas ini benar-benar dijalankan, maka kerusakan ekosistem pulau hampir tidak dapat dihindari.
Pertanyaan besar pun muncul:
Siapa pejabat yang memberikan izin penebangan hutan alam di hampir seluruh pulau yang memiliki nilai konservasi dan pariwisata setinggi ini?
Padahal, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah sendiri telah menetapkan Pulau Mursala sebagai salah satu destinasi wisata unggulan daerah. Kebijakan ini jelas bertolak belakang dengan izin eksploitasi hutan yang telah diterbitkan.
Jika penebangan tetap berlangsung, maka:
Air Terjun Mursala berpotensi rusak atau hilang
Ekosistem hutan dan terumbu karang terancam
Potensi pariwisata berkelanjutan hancur
Warisan alam untuk generasi mendatang tinggal kenangan
Kami menyerukan perhatian dan tindakan serius dari:
Gakkum KLHK Sumatera
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kementerian Pariwisata RI
Wonderful Indonesia
serta seluruh pihak terkait untuk meninjau ulang, menghentikan, dan mengevaluasi izin penebangan di Pulau Mursala.
Pulau Mursala bukan sekadar sumber kayu.
Ia adalah warisan alam Indonesia.
Jika kita diam hari ini, besok kita hanya bisa menangis melihat foto-fotonya.
( TIM )








