masukkan script iklan disini
Cuaca Ekstrem di Tapanuli Tengah: Hujan Sepekan Tak Berhenti, Satu Korban Jiwa dan Sejumlah Sekolah Tergenang
Tapanuli Tengah — 25 November 2025
Cuaca ekstrem kembali melanda wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Hujan deras yang turun **tanpa henti selama satu minggu terakhir** menyebabkan sejumlah kawasan terdampak banjir, termasuk di **Desa Lobutua** dan beberapa desa lainnya. Kondisi ini tak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga dilaporkan telah **menelan satu korban jiwa.
Berdasarkan **pantauan langsung tim media Mitra Polri dan Mitra KPK** di lapangan, banjir mulai memasuki permukiman warga sejak tiga hari lalu dan terus meluas seiring tingginya curah hujan. Sejumlah **sekolah dasar dan sekolah menengah** di beberapa desa tercatat **tergenang air setinggi 30–80 cm**, sehingga kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan sementara.
Warga Desa Lobutua mengaku kondisi ini adalah yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. Tingginya intensitas hujan membuat sejumlah sungai kecil meluap, sementara drainase desa tidak mampu menampung debit air.
warga desa setempat menyampaikan bahwa tim relawan bersama aparat TNI–Polri mohon segera dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan mendata kerusakan awal.
“Kami sedang memantau titik-titik rawan banjir dan memastikan keselamatan warga menjadi prioritas. Air terus naik sejak malam. Kami berharap bantuan segera datang,”** ujarnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapteng tengah melakukan asesmen cepat. Beberapa kebutuhan mendesak yang dilaporkan antara lain:
* Bantuan makanan siap saji
* Selimut dan alas tidur
* Pompa penyedot air
* Obat-obatan dan layanan kesehatan
* Tenda darurat untuk warga yang rumahnya terendam
Cuaca ekstrem diperkirakan masih berlanjut dalam beberapa hari ke depan. BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat disertai angin kencang di wilayah pantai barat Sumatera Utara.
Tim media Mitra Polri dan Mitra KPK terus melakukan pemantauan langsung di lokasi dan akan memperbarui informasi terkait perkembangan cuaca, tingkat kerusakan, dan penanganan korban.
Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, tanah longsor, serta menghindari aktivitas di daerah aliran sungai selama curah hujan masih tinggi.
( R.malau)
